Selasa, 08 November 2011

Aneka Keris




Sampai saat ini keris masih dibuat di Indonesia oleh para seniman keris antara lain di Jawa, Bali maupun di Madura, para seniman meniru gaya dan bentuk keris peninggalan jaman lampau. Seperti keris-keris yang berciri khas buatan jaman Majapahit, Mataram, Pajang hingga jaman keraton Paku Buwana dan Hamengku Buwana. Patron keris pada setiap jaman kerajaan selalu seragam, karena keris masih memiliki fungsi sosial yang kuat dalam hirarki kerajaan. Gaya keris Majapahit berbeda dengan keris Mataram, begitu pula berbeda satu kerajaan dengan yang lainnya. Patron keris ini ditentukan oleh adanya hegemoni pada masa itu, karena raja ikut memprakarsai pembuatan keris pada saat itu.




Pegangan Keris

Pegangan keris (bahasa Jawa : Gaman) memiliki bermacam-macam motif. Keris Bali, misalnya, ada yang berbentuk patung penari, pertapa, hutan, dan ada yang diukir dengan emas dan batu mulia.

Semantara pegangan keris Sulawesi menggambarkan burung laut. Hal itu sebagai perlambang sebagian masyarakat Sulawesi yang berprofesi sebagai pelaut, dan burung adalah lambing dunia atas keselamatan. Selain itu, materi yang dipergunakan pun berasal dari aneka bahan, seperti gading, tulang, logam, dan yang paling banyak kayu.

Adapun pegangan keris Jawa secara garis besar terdiri dari bathuk (kepala bagian depan), bun-bunan, sirah wingking (kepala bagian belakang), wetengan, dan bungkul. Selanjutnya baca Pegangan